Pancoran Mas | Depok Terkini
Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengatakan, bahwa objek dan titik penilaian P2 Adipura tersebar merata di wilayah Kota Depok. Tak hanya di titik tertentu saja, melainkan di semua lokasi dan wilayah.
“Tiga tahun belakangan ini tim penilai Adipura tidak memberlakukan titik pantau, semua daerah menjadi titik pantau. Memang mereka tidak bisa melihat Depok secara keseluruhan, sehingga mereka melihat beberapa tempat yang menjadi focus perhatian mereka,” ujar Idris, kemarin.
Dikatakannya, bahwa tidak ada titik pantau secara khusus, dan bisa saja pada P1 kemarin titik ini (Jalan Bangau,red) tidak masuk dalam titik pantau. Namun bisa jadi, ketika P2 lokasi Jalan Bangu menjadi titik pantau karena melihat situasi di lapangan.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwasanya ada beberapa titik pantau yang nilainya masih dianggap kurang seperti Pasar Kemiri Muka. Dikatakannya, nilai P1 di sana masih sangat kurang.
“Kami mau kasih fasilitas namun kami terbentur masalah hukum, kalau bukan asset pemerintah tentu kami tidak bisa menggelontorkan APBD ke sana. Makanya kami mensiasatinya dengan sarpras yang kami miliki seperti pengadaan kontainer sampah di sana,” paparnya.
Dijelaskannya, untuk menampung sampah di Pasar Kemiri Muka idealnya pemerintah harus menyiapkan lima kontainer di lokasi. Pasalnya, dari dua kontainer yang sudah disiapkan, namun sampah tidak dapat tertampung.
“Selain pasar, penilaian yang masih kurang yakni pinggir-pinggir kali. Makanya kami akan berkoordinasi dengan BMSDA nantinya,” ungkapnya.
Namun begitu, ia melihat untuk P1 beberapa waktu lalu, beberapa luas jalan di wilayah Depok seperti Juanda dan Margonda rata-rata di atas 75.
“Bukan yakin namun kami optimistis nilai rata-rata 75 akan kami capai, syaratnya harus kerja keras. Seperti kami sampaikan, kita merih Adipura namun Kota Depok tetap kotor itu kami tidak mau,” tegasnya.
Masalah kebersihan, lanjutnya, bukan tanggungjawab pemerintah saja melainkan stake holder dan para pelaku usaha pun harus bertanggungjawab, begitu pun dengan masyarakat.