Kamar Penuh, Staf Kelurahan Ngamuk di RSUD

Sawangan | Depok Terkini Diduga merasa tidak puas dengan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, salah seorang staf Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Komarudin mengamuk lantaran ibunya Koriyah (59) tak mendapatkan ruang rawat inap di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Peristiwa tersebut bermula ketika Komarudin mendapati salah seorang keluarganya tengah menangis lantaran harus menandatangani surat pernyataan hasil pemeriksaan dari seorang dokter yang telah memberi tindakkan, karena harus dirujuk ke rumah sakit lain. “Selalu yang dijadikan alasan ruangan penuh, dan tidak adanya keramahan dari dokter di UGD. Kami kecewa dengan pelayanan dokter di UGD, dokter sudah menyatakan kalau ibu kami harus dirawat, namun sampai pagi tidak dirawat juga karena alasannya kamar telah penuh,” ujar Komarudin kepada wartawan, Kamis (5/3). Ia menilai, bahwa ada perbedaan pelayanan antara pasien Jamkesmas dengan pasien umum. Tak hanya itu, ia mengatakan untuk merujuk ibunya harus terlebih dahulu ada koordinasi dengan keluarga lain. “Namun pada saat itu, dokter di sana memaksa kakak kami untuk segera merujuk orang tua kami ke rumah sakit lain. Hal ini sudah serng kami rasakan terkait pelayanan,” paparnya. Melihat kondisi itu, dirinya yang pada saat itu masih mengenakan seragam dinas langsung menggebrak-gebrak meja pelayanan. Butuh dua orang aparat keamanan untuk melerai aksinya tersebut. Ketika dikonfirmasi, Manager On Duty RSUD Kota Depok, H Riyanto mengatakan, bahwa pihaknya telah memberikan pelayanan maksimal kepada orang tua pasien sejak ia datang pada Kamis dinihari. “Berbagai tindakkan medis telah kami tempuh dari mulai pemeriksaan, infuse sampai pemberian oksigen. Memang pasien harus dirawat, namun berhubung ruang rawat inap di RSUD penuh pasien disarankan dirujuk,” jelas Riyanto. Dengan begitu, lanjutnya, pihak RSUD mengupayakan agar pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit lain. Mekanisme dan aturan sebelum dirujuk dikatakan Riyanto, keluarga pasien harus menandatangani terlebih dahulu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh tim dokter. “Namun belum sempat ditandatangani oleh keluarga yang menunggunya sejak malam, datang salah seorang keluarganya dan langsung marah-marah serta menggebrak meja, sedangkan dia nggak tahu persoalannya,” ungkapnya.(rt)