Enam bulan difungsikan, Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari menghasilkan 1,3 ton pupuk organik.
"Pupuk penyubur tanaman jenis organik tersebut merupakan hasil uji coba yang dilakukan para pekerja UPS setelah mendapat bimbingan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan," kata Teddy Mulyono, lurah setempat kepada Depok Terkini, Selasa (13/1).
Pupuk organik tersebut, ditambahkannya, merupakan hasil pengolahan sampah limbah rumah tangga yang berfungsi menyuburkan tanaman.
"Saat ini pupuk produksi UPS Bojongsari Baru sebagian sudah diberikan kepada warga secara cuma-cuma dan rencananya pupuk tersebut akan diproduksi dalam jumlah besar sesuai dengan pasokan sampah organik dari rumah tangga," terang Teddy.
Namun, lanjut dia, pasokan sampah organik untuk bahan pupuk organik harus ditingkatkan volume pasokannya karena saat ini baru 5 RW dari 9 RW se-Kelurahan Bojongsari Baru yang sampah organiknya terangkut.
Kendala pengambilan sampah organik karena tidak adanya gerobak motor, sehingga pada 2015 pihaknya mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan bantuan gerobak motor untuk pengangkutan sampah termasuk sarana pendukung lainnya.
"Dengan adanya gerobak motor pekerja UPS bisa menjemput bola mengambil sampah organik dan non organik. Untuk sampah non organik berupa plastik, kertas, besi dan lainya dijual ke pengepul. Dana penjualannya sampah non organik untuk biaya operasioan.(Sudi)