Cimanggis | Depok Terkini
Guna mencegah penyebaran penyakit kaki gajah
(filariasis), Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mencanangkan pengobatan secara
massal dengan minum obat kaki gajah secara serentak di wilayah Kota Depok.
Pengobatan massal ini terkait ditemukannya sebanyak 46
warga yang menderita kaki gajah klinis di tiga kecamatan dan dinyatakan
endemis. Kecamatan tersebut yaitu Limo, Tapos dan Cinere.”Penyakit ini
ditularkan melalui nyamuk. Penderita penyakit kaki gajah mengalami kecacatan
membesar dibagian kaki, tangan, ketiak hingga alat kelamin,”ujar Kepala Dinas
Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati saat pencanangan pengobatan kaki gajah
massal di Kelurahan Palsi Gunung Selatan, Cimanggis, Depok, Jum’at (5/12).
Walikota Depk Nur Mahmudi Ismail mengatakan sebenarnya dengan
data wilayah endemis tersebut membuat Pemerintah melakukan upaya pencegahan
supaya bahaya penyakit ini tak melebar lagi. Pengobatan dilakukan kepada orang
yang sakit dan berpotensi sakit ataupun kepada orang lain yang belum tertular
sebagai antisipasi."Tetapi bagi yang sudah membengkak bukan berarti
kemudian menjadi kempes tapi asal enggak melebar lagi sehingga dikurangi dampak
negatifnya," jelas Nur Mahmudi.
Ia menambahkan pengobatan massal juga agar penderita tak
membawa benih - benih cacing mikrofilariasis yang diambil nyamuk ditularkan
orang lain. Sebanyak 46 penderita permanen tersebut ditemukan sekitar 5-6 tahun
lalu.
"Ini harus dicegah, pertama orang ini harus diobati.
Seluruh warga ditingkatkan kemampuannya diberi obat ini, supaya tak terjangkit.
Yang sakit tak menularkan, yang tidak sakit tak tertular. Minum obat 5 tahun
berturut - turut dapat mematikan cacing," ungkapnya.
Nur Mahmudi menjelaskan,
kasus penyakit kaki gajah pertama kali ditemukan pada tahun 2002 di Kelurahan Grogol, Kecamatan
Limo,”Kami temukan penderita kaki gajah yang sudah klinis. Kakinya sudah sangat
besar.”katanya.