Bojongsari | Depok Terkini
Sekretaris DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok, Hj Qonita
Luthfiyah meminta Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar, Anies
Baswedan tidak perlu mencampuri urusan kebiasaan doa di kalangan pelajar
sebelum memulai aktifitas belajar.
Dikatakannya, masih banyak
hal-hal yang krusial menyangkut dunia pendidikan yang harus dibenahi selain
mengurusi kebiasaan berdoa bagi para pelajar di Indonesia saat ini.
“Kami miris mendengarnya, nggak perlu lah seorang menteri mengatur
hal yang seperti itu. Karena masih banyak persoalan pendidikan yang harus
dibenahi,” ujar Qonita, kemarin
Ia menambahkan, setiap
warga negra berhak menganut kepercayaannya masing-masing. “Kalaupun itu wacana
harusnya jangan jadi aturan, jangan halangi keimanan dan ketaqwaan para siswa.
Toh di Indonesia juga menganut beragam agama,” paparnya yang juga menjabat
sebagai Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok.
"Sekolah negeri harus mempromosikan sikap Ketuhanan Yang Maha Esa bukan satu agama," ujar Mantan Rektor Universitas Paramadina itu dalam konferensi pers usai pelaksanaan silatuhrami dengan seluruh kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia di Gedung Kemendikbud,
Namun Anies kemudian membantah pernyataannya itu dianggap sebagai usaha menghilangkan kebiasaan berdoa di sekolah. Dia justru mengaku ingin mendorong kebiasaan berdoa sebelum dan sesudah belajar di sekolah.
"Adapun isi doa tengah dikonsultasikan dengan Kementerian Agama. Saya pernah bicara ini dengan Menteri Agama. Namun belum ada tindaklanjutnya," kata Anies.