Sawangan | Depok Terkini
Yoga (16), siswa kelas 12 SMK Panmas menjadi bulan-bulanan warga dan pengguna jalan lantaran rencana aksi tawuran bersama puluhan teman-temannya menyerang siswa SMK Yapan di Jalan Raya Muchtar, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan.
Namun naas, dirinya yang saat itu mengendarai sepeda motor tertangkap warga dan menjadi bulan-bulanan warga yang merasa kesal dengan aksi tawuran, sedangkan puluhan teman-temannya yang lain berhasil melarikan diri.
Yoga yang berkilah bahwa dia tidak ikut-ikutan terus menerus dipukuli warga dan pengguna jalan. Yoga sebenarnya tidak seorang diri, ia bersama satu orang rekannya yakni Raja Aman Saputra (16) juga turut dihakimi massa.
“Rumah saya di Gunung Sindur, saya nggak ikut-ikutan karena saya membawa sepeda motor. Sakit saya dipukuli,” ujar Yoga, Rabu (17/12).
Sementara itu, Raja yang saat itu diboncengi oleh Yoga juga harus menahan rasa sakit karena ikut diamuk massa. Menurut catatan Polisi Sektor Sawangan, bahwa Raja baru minggu lalu diamankan oleh kepolisian karena kasus serupa.
“Memang setiap hari saya pulang naik truk, terus ada teman-teman saya yang memancing siswa Yapan. Saya tadi naik motor, rumah di Cinangka. Saya sudah dua kali diamankan polisi,” tuturnya yang kini duduk di kelas 12 SMK Panmas jurusan Multi Media.
Dalam aksinya, puluhan siswa SMK Panmas yang saat itu menumpang kendaraan truk terbuka mengejek siswa SMK Yapan dengan kata-kata kotor. Tak hanya itu, terlihat siswa SMK Panmas pun mengacungkan senjata tajam berupa cerulit dari atas kendaraan yang mereka tumpangi. Merasa kesal, siswa SMK Yapan pun meladeni mereka dan akhirnya siswa SMK Panmas turun dari truk menyerang siswa Yapan.
Dengan sigap, pihak keamanan sekolah dan beberapa warga sekitar langsung memukul mundur puluhan siswa SMK Panmas dan berhasil melarikan diri. Namun tak sampai di situ, warga terus mengejar dan akhirnya menangkap sekitar 20 siswa SMK Panmas.
Beruntung, puluhan siswa yang tertangkap tidak dihakimi massa karena Polisi Sektor Sawangan yang saat itu tengah berpatroli langsung mengamankan mereka dan membawanya ke kantor polisi.
Wakapolsek Sawangan, AKP Narta menyayangkan aksi tawuran di kalangan pelajar masih saja terjadi. Ia meminta kepada orangtua, guru dan masyarakat untuk ikut terlibat melakukan pembinaan agar hal tersebut tidak terulang lagi.
“Sementara siswa yang kami amankan, kami data terlebih dahulu untuk kemudian kami panggil orang tua mereka. Setelah itu, baik si anak, orang tua maupun pihak sekolah harus membuat surat pernyataan agar tidak melakukan hal yang sama,” jelas Narta.(rt)