Nama Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail rupanya belum populer dikalangan siswa SD di Kota Depok. Hal itu diakui Nur Mahmudi saat menanyakan langsung kepada beberapa siswa SD ketika melakukan senam bersama Peringatan Hari Guru dan HUT PGRI di Tapos, beberapa waktu lalu."Saya malu sama guru-guru, ternyata banyak siswa tidak kenal walikotanya saat peringatan Hari guru kemarin,"ujar Nur Mahmudi sebelum melepasa jalan santai Peringatan Hari Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Balaikota Depok, Jum'at *28/11).
Nur Mahmudi juga mengakui bahwa tidak kenalnya siswa kepada walikota akibat kesalahannya karena kurang bersilaturahmi. Namun demikian, katanya, kesalahan itu juga terjadi pada guru karena kurang mensosialisasikan nama walikotanya."Disetiap sekolah sudah ada foto walikota, seharusnya guru berperan untuk menjelaskannya,"jelasnya.
Apalagi, lanjut Nur Mahmudi, banyak siswa juga tidak kenal dengan nama ketua RT dan RW di lingkungan masing-masing."Siswa harus mengenal nama RT RWnya, guru harus berperan aktif agar siswa kenal dengan pejabat pemerintah mulai dari walikota, muspida hingga tingkat RT,"ungkapnya.
Terkait HUT Korpri ke-34, Walikota meminta para guru bisa menjadi panutan ilmu seperti kejujuran, kedisplinan dan lainnya."Ingatkan para siswa agar jangan membawa kendaraan jika belum memiliki SIM. Guru dan kepala sekolah harus membantu mewujudkan ketertiban berlalu lintas sehingga wajah Depok dalam berlalu lintas menjadi tertib,"tandasnya.
Sementara itu, Ketua Korpri Kota Depok Etty Suryahati mengatakan, Korpri sudah berusia 43 tahun. Banyak program-program pemerintah yang harus dilaksanakan baik dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota."Korpri harus bisa mengamankan peraturan yang ditetapkan pemerintah pusat maupun kota. Korpri harus mampu menjalankan program-program tersebut. Mudah-mudahan Korpri selalu kompak dan disiplin dalam menjalankan tugas,"harap Etty.(swd)