Radikalisme dapat merusak kerukunan hidup umat beragama. Untuk itu masyarakat di Kota Depok diminta agar selalu mewaspadai terhadap paham radikalisme di lingkungan masing-masing.
Kepala Kantor Kesbangpol Kota Depok, Syafrizal SH mengatakan, Depok dengan segala kompleksitasnya sebagai daerah yang berdampingan langsung dengan DKI Jakarta saat ini berpenduduk hampir 1,8 juta jiwa, kondisi Kota Depok hingga kini boleh dikatakan relative baik dan kondusif, di mana konflik-konflik dalam kehidupan beragama, meski ada, namun tidak sampai meruncing dan menimbulkan persoalan besar yang dapat mengganggu stabilitas bagi proses pembangunan di wilayah Depok.
Beberapa isu berkaitan dengan masalah kerukunan, menurut dia, diantaranya bangunan rumah ibadah, tuduhan penodaan agama, bencana alam, terorisme, isu tentang perempuan, orientasi seksual, kekerasan antar nama agama dan razia tempat maksiat.
“Paham radikalisme juga menjadi penyebab rusaknya kerukunan antarumat beragama, di mana pahan seperti ini menganggap yang bukan golongannya dipersepsikan sebagai pesaing bahkan musuh,” kata Syafrizal pada acara Seminar dan Dialog Interaktif di gedung MUI Kota Depok, pecan lalu.
Kantor Kesbangpol Kota Depok sebagai pranata pemerintah, menurut dia, telah melakukan fasilitasi dan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dalam berbagai kegiatan sosialisasi dan pembinaan kepada para tokoh dan pemuka agama, untuk saling menyatukan persepsi dan pandangan dalam menjaga dan meningkatkan kerukunan antarumat beragama di Kota Depok. (jay)