Kasus Kebakaran di Depok Meningkat 40 Persen

Kasus kebakaran di Kota Depok meningkat hingga 40 persen tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 176 kasus kebakaran terjadi sepanjang 2014 sampai minggu pertama November ini. Sedangkan tahun 2013 sebanyak 142 kasus kebakaran. Penyebab kebakaran akibat terjadi peningkatan suhu udara panas sehingga mudah tersulut api dari puntung rokok, kabel listrik memuai, dan bakaran sampah.

Untuk itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Depok, Yayan Arianto, mengingatkan warga Depok agar mewaspadai semua benda yang berpotensi kebakaran. Mulai menghindari sembarangan membuang puntung rokok, memeriksa jaringan kabel listrik, hingga meminimalisir membakar sampah tanpa dijagai. “Kerugian akibat kebakaran mencapai Rp 13 milyar dengan korban seorang meninggal, dua luka berat dan lima lainnya luka ringan,” ujarnya disela-sela mengecek rutin kesiapan 15 mobil pemadam kebakaran di kantornya Komplek GDC Kota Kembang, Sukmajaya, kemarin

Di bagian lain, Kadis Yayan menyatakan Pemkot Depok terus meningkatkan pelayanan publik dengan pengadaan mobil-mobil pemadam kebakaran termasuk mobil damkar bertangga tinggi untuk mengatasi kebakaran pada gedung-gedung tinggi serupa apartemen dan pusat belanja. “Tapi dilakukan bertahap, sesuai kemampuan keuangan daerah. Kami sudah usulkan kok, tapi kalau keuangannya belum ada bagaimana?” ujarnya, ”Silakan tanya Pak Walikota (Nur Mahmudi Ismail) deh.”

Tetapi yang jelas, ia melanjutkan, instansinya telah dipercaya oleh 22 daerah di Indonesia untuk menyelenggarakan (mendidik) tenaga terampil calon petugas pemadam kebakaran. “Gelombang ke-4 2-7 Novbember 2014 kami telah mendidik 37 personel dari tujuh daerah di antaranya Aceh Tengah, Dumai di Provinsi Riau, Kota Baru di Kalimantan, Kota Bogor di Jawa Barat, Probolinggo di Jawa Timur, dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.” (rey)