Jakarta | Depok Terkini
Gara-gara pengelola melarang penggunaan ruangan serbaguna untuk rapat panitia turnamen futsal dan billiard, pemilik kios, pedagang, pekerja, yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Pemilik Kios Pedagang dan Pekerja Plaza Kenari Mas (Sekber PKP3KM) mengamuk di pusat perbelanjaan modern tersebut.
Mewakili pemilik kios, pedagang dan pekerja Plaza Kenari Mas, Nursiwan dan Abror mengamuk karena merasa kecewa lantaran pengelola mengabaikan hak-hak mereka menggunakan berbagai fasilitas yang ada di plaza itu—salah satunya ruang serbaguna.
"Mengapa kami tidak boleh menggunakan ruang serba guna untuk rapat. Padahal kami telah membayar uang iuran pengelolaan atau servise charge tiap bulan," protes Nursiwan, diamini Abror kepada seorang pengelola yang menghadang mereka di pintu masuk ruang serbaguna.
Untuk membangun komunikasi dan mempererat persatuan dan kesatuan,
Menurut Nursiwan, Sekber PKP3 KM akan mengadakan turnamen futsal dan billiard antar pemilik kios, pedagang, pekerja, serta masyarakat lainnya.
Karena merasa kesal beberapa anggota Sekber PKP3KM akhirnya mengedor-gedor pintu ruang serba guna sehingga menimbulkan suara dan suasana gaduh.
Pengelola Plaza Kenari Mas akhirnya menegurnya. Teguran itu semakin memicu emosi anggota Sekber.Bahkan salah satu anggota Sekber yang merasa sempat melempar botol air mineral sehingga mengenai tubuh pengelola. Namun, keributan tidak berlanjut ke adu jotos lantaran ada beberapa petugas keamanan yang melerai keributan.
Sementara itu Erwin Suswindo, pengelola Plaza Kenari Mas ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya sengaja tidak mengizinkan kelompok Sekber mengadakan rapat di ruang serba guna. Pasalnya, saat ini di Plaza Kenari Mas ada beberapa kelompok organisasi yang mengaku mewadahi para pemilik kios, pedagang, dan pekerja.
"Kalau kami memberikan izin salah satu kelompok menggunakan ruang serba guna ini nanti yang lain protes," katanya.(jay)