Ketua Harian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Depok Jaya, Sigig Wahyudi mengaku kecewa dengan pekerjaan pembangunan Taman Lembah Mawar yang berada di Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.
Kekecewaan Sigig lantaran pekerjaan pemerataan kolam di lembah mawar tidak mempedulikan dan mempertahankan sumber mata air yang ada."Dalam pekerjaannya ada empat titik sumber mata air yang ditutup, ini sangat disayangkan. Tiga diantaranya sumber mata air yang besar," tegasnya saat ditemui dilokasi pembangunan taman lembah Mawar, Selasa (14/10).
Menurut dia, mata air merupakan sumber kehidupan manusia, jadi, kalau mata airnya ditutup bagaimana dengan masa depan anak cucu kita nanti."Jangan hanya mementingkan proyek, tapi pikirkan juga masa depan generasi kita,"ungkapnya.
Selain itu, katanya, penataan kolam dinilai terlalu sempit sehingga dikhawatirkan saat musim hujan nanti kolam yang ada tidak dapat menampung air,"Sekarang belum hujan, dikhawatirkan saat hujan malah terjadi banjir," tuturnya.
Pekerjaan juga menutup beberapa saluran air dari rumah warga, sehingga air limbah dari rumah warga tidak bisa teraliri sebagaimana mestinya."Saya sudah protes berkali-kali ke dinas terkait, tetapi tidak digubris. Sampai saat ini juga saya tidak pernah melihat site plantnya."tandas Sigig.
Hal yang sama juga dikatakan, Samijan salah satu warga di sekitar Lembah Mawar. Menurut dia, pembangunan Lembah Mawar dinilai kurang jelas. Pasalnya sejak tahun 2013 dari pihak DKP menyatakan akan memperlihatkan gambar pembangunan lembah Mawar. Namun hingga saat ini, gambar itu belum juga didapatinya."Bu Lintang sudah menjanjikan akan memperlihatkan gambarnya. Tapi sampai sekarang tidak ada,"jelas Samijan.
Ia juga menilai pekerjaan taman lembah Mawar kurang memuaskan karena telah menutup sumber mata air."Saya tidak terima kalau sumber mata air ditutup. Saya minta mata air itu dikembalikan seperti semula,"tandas Samijan.
0 Comments