Gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang marak berkembang di berbagai belahan negara akhir-akhir ini, terutama di Timur Tengah menjadi tantangan hebat pula bagi Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas Islam, diperlukan segenap antisipasi aparat pemerintah juga masyarakat untuk mengantisipasi adanya gerakan-gerakan ISIS.
Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Depok Sutarno mengemukakan gerakan ISIS di Depok saat ini belum tercium tanda-tanda adanya gerakan yang meresahkan masyarakat Depok dan sekitarnya.
“Di Depok, saat ini belum ada gerakan ISIS. Mudah-mudahan tidak ada gerakan tersebut. Kalaupun ada bukan gerakan, melainkan sekadar simpatisan saja. Artinya, kita semua jangan mengecilkan hal tersebut. Jika ada gerakan ISIS tercium, maka kami segera turun tangan,” ungkap Sutarno usai menyampaikan materi dalam Sosialisasi Forum Peningkatan Kewaspadaan Dini Masyarakat Tingkat Kota Depok Tahun 2014 di Gedung Sekarpeni, Depok, Jawa Barat, kemarin.
Sutarno menambahkan gerakan ISIS pernah tercium di Beji, Depok sekitar dua atau tiga bulan lalu ditandai dengan terpasangnya bendera ISIS. Laporan pun masuk yang dilaporkan oleh seorang anak kecil yang melihat adanya bendera ISIS. Menilik kasus tersebut, Sutarno beserta jajarannya terus berupaya memantau ISIS di Depok.
“Dalam upaya mengantisipasi gerakan ISIS, kami bekerjasama dengan kodim, Majelis Ulama Indonesia (MUI), segenap lembaga masyarakat serta masyarakat secara umum. Silakan lapor kepada kami bila ada gerakan ISIS maupun gerakan lain yang mengganggu keamanan lingkungan sekitar,” lanjutnya.
Berdasarkan pantauan di media sosial, gerakan ISIS di Depok juga tidak ada. Selain itu, adanya gerakan organisasi masyarakat (ormas), seperti Front Pembela Islam (FPI) di Depok masih dalam jangkauan aman dan lebih terkendali.