Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Gandara Budiana mempertanyakan
validitas data yang dilansir Kementerian Perhubungan terkait pemberitaan Kota
Depok masuk menjadi kota macet peringkat ke-5 di Indonesia.
Berdasarkan
pemberitaan yang beredar, Pemerintah Kota Bogor telah memeroleh konfirmasi dari
Kemenhub. Bogor menduduki peringkat pertama kota termacet di Indonesia.
“Pemkot Bogor sudah menerima konfirmasi dari Kemenhub.
Sebenarnya, berita atas kota-kota macet di Indonesia yang dilansir merupakan
hasil dari kegiatan seminar. Tapi data-data yang digunakan tercantum tahun
2010. Ada surat resmi turun dari Kemenhub,” ungkap Gandara saat ditemui di
Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Senin (26/10) lalu.
Sementara itu, Gandara mengatakan dirinya belum memeroleh
informasi langsung dari Kemenhub terkait berita yang sudah tersebar, khususnya
untuk Kota Depok. Pemerintah
Kota Depok pun belum memberikan konfirmasi apapun.
Artinya, data peringkat kota macet tersebut, apakah dihitung secara keseluruhan
dari berbagai titik jalan atau hanya di
beberapa titik saja.
“Kalau di waktu-waktu senggang atau di waktu-waktu tertentu jelas ada. Di
Depok, kemacetan padat nomor satu berlokasi di Jalan Margonda Raya, sedangkan Sabtu-Minggu
di Jalan Juanda, Sawangan, dan Pitara. Titik kemacetan harian, terutama sore
hari berada di Sawangan dan Pitara,” jelasnya.
Konfirmasi dari Kemenhub amat diperlukan, penilaian kemacetan dinilai
berdasarkan kategori apa saja. Utamanya, data itu valid atau tidak. Selain itu, apakah penilaian kota macet itu resmi
atau tidak.