Tim Dosen PNJ Bantu Tenun Baduy Go Famous

Tim dosen Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) bersama  penenun

Banten, Depokterkini.com

Tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Suku Baduy di Kampung Kaduketug 1 (Kampung Baduy terluar) wilayah pegunungan Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada 6-7 November 2024.

Tim dosen PNJ yang diketuai Dr. Tetty Rimenda, SE, MSI, dan anggota yaitu Susilawati S.I.Kom., M.Si.dan Nabila Fajriani S.I.Kom., M.Si. dibantu mahasiswa harus menempuh jarak sekitar 160 Km menuju lokasi kegiatan 

Hasil pemotetan produk setelah pelatihan

Menurut Ketua Tim dosen PNJ,  Dr. Tetty Rimenda, SE, MSI. Suku Baduy terdiri dari Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam masih konsisten menolak modernisasi, mereka masih berpegang kepada ajaran nenek moyangnya. Sebaliknya Baduy Luar sudah beradaptasi dengan kehidupan modern, walaupun masih tetap menjalankan adat.

Dikatakan Tetty, perempuan Baduy menenun sejak mereka masih kanak-kanak dan hasil tenun di jual untuk menambah penghasilan keluarga. 

Hasil pemotretan produk setelah pelatihan

"Penjualan dilakukan melalui perantara ke luar Baduy dan kepada wisatawan yang datang ke Baduy," ujar Tetty.

Lebih lanjut dikatakan, perkembangan teknologi telah merubah metode penjualan mereka melalui media sosial. Namun sangat disayangkan foto-foto yang di unggah kualitasnya masih sangat rendah. Selain itu, produknya juga belum memiliki logo dan merek, serta ketrampilan mereka dalam mengunggah media promosi masih sangat lemah.

Penyerahan Hanger

Tetty mengatakan, ada 4 empat orang penenun yang dibantu yaitu Ratih, Junah, Sani dan Ambu Karibah. Mereka menjual tenun sekaligus ikut menenun yang nantinya akan mereka jual melalui media sosial

Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, lanjut Tetty, diberikan juga pelatihan memotret produk tenun."Biasanya mereka hanya memotret produknya diletakkan di tikar dan di foto dengan tidak memperhatikan estetika yang lebih baik." ungkapnya

Dengen pelatihan ini, mereka dilatih untuk memadu padankan warna tenun, kemudian dipakaikan ke manekin, sehingga komposisi warnanya menarik. 

Penyerahan Handphone

Setelah objek layak untuk difoto, maka pelatihan memotret dilakukan dengan memperhatikan pencahayaan dan sudut pengambilan foto. 

Sudut pengambilan foto diambil berkali-kali, sehingga dapat dibandingkan hasil yang paling baik. Setelah hasilnya baik, maka mereka diminta untuk mengunggah ke media sosial milik mereka, yaitu FB dan Instagram. 

"Diharapkan dengan perbaikan foto yang diunggah maka dapat lebih menarik perhatian konsumen, sehingga mereka bersedia untuk membeli," harap Tetty

Selain membantu melakukan pelatihan memotret, tim dosen PNJ juga membantu untuk membuat logo/merek dari produk mereka. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didanai oleh Kemendikbudristek melalui skema BIMA.(wan)


Post a Comment

0 Comments