Bogor, Depokterkini.com
Pengrajin batik di Kampung Batik Cibuluh Kota Bogor mendapat pelatihan cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) yang diselenggarakan para dosen Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) di Aula Kantor Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada Kamis (11/7/24)
Pelatihan tersebut merupakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan Kelompok Bidang Keahlian (KBK) jurusan Akuntansi PNJ.
Sekertaris Jurusan Akuntansi PNJ, Ridwan Zulfi Agha, S.E., M.Ak. sekaligus sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut mengatakan, sebelum diadakan pelatihan, pihaknya telah meriset bagaimana menghitung biaya produksi dari setiap produk batik yang di jual di Cibuluh. "Kita lakukan riset dan hitung berapa persentase margin yang tepat untuk menentukan harga jual dari setiap produk batik," kata Ridwan disela pemberian materi cara penghtungan biaya produksi.
Selama ini, ujar Ridwan, mereka menghitung biaya produksi dengan memasukkan semua unsur menjadi bahan baku. Padahal sesuai dengan akuntansi tidak semua material itu masuk kedalam bahan baku.
"Ada bahan baku dan ada juga bahan baku yang masuk ke overhead. Termasuk biaya tenaga kerja tidak semua masuk ke biaya produksi. Ada tenaga kerja yang terkait produksi dan ada yang bukan produksi. Jadi setelah kita inisiasi cara menghitung harga pokok produksi mereka masih kurang pas," tuturnya.
Ridwan berharap dengan adanya pelatihan ini para pengrajin batik di Kampung Cibuluh bisa menghitung HPP dengan benar dan menetapkanharga jual yang kompetitif.
"Kalau harga dipasaran sekian, dia bisa menghitung kalau memang masih ada laba bisa ditawarkan ke calon konsumen dengan harga yang lebih murah atau bisa memainkan harga karena produknya lebih bagus dari pasaran." Imbuhnya.
Ketua Pengabdian Masyarakat Kelompok Bidang Keahlian(KBK) Akuntansi, Novitasari S.Pd., M.Ak. menambahkan, pelatihan ini dilakukan sebagai solusi atas kebutuhan para kelompok pengrajin batik di Kampung Batik Cibuluh khususnya untuk membantu kesulitan mereka dalam penghitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual batik yang tepat.
"Berdasarkan wawancara dengan pengurus, masalah perhitungan HPP dan penentuan harga jual yg tepat masih jadi kendala bagi kelompok pengrajin di Kampung Batik Cibuluh, oleh karena itu kita berikan pelatihan akuntansi supaya mereka bisa menghitung biaya produksi sendiri secara tepat," harap Novitasari.
Novitasari menambahkan dalam pelatihan ini perhitungan harga pokok produksi dilakukan menggunakan aplikasi CostMate yang di rancang sendiri oleh dosen KBK akuntansi dengan mahasiswa di jurusan akuntansi PNJ.
Ia memastikan dalam program pengabdian masyarakat ini, pihaknya akan terus memberikan pendampingan setelah diberikan pelatihan.
"Kita akan dampingi dan pantau terus mereka sampai bisa menghitung HPP dengan tepat. Setelah pelatihan ini diharapkan mereka dapat menentukan harga jual yang tepat, sehingga dapat lebih kompetitif di pasaran, tidak hanya dikenal di tingkat lokal tapi bisa sampai pasar internasional," tandas Novitasari.(wan)
0 Comments