Bakesbangpol Gelar GNRM Perkuat Karakter Bangsa dengan Internalisasi Nilai Revolusi Mental.

 

Cimanggis, Depokterkini.com

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Depok menyelenggarakan  Focus Group Discussion (FGD) Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bagi Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Langkah ini dilakukan demi memperkuat karakter bangsa dengan melakukan internalisasi nilai revolusi mental.

Kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Dihadiri oleh Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan kebangsaan pada Kemendagri RI selaku narasumber, Dewi Indrianti dan Perwakilan Perangkat Daerah (PD) Kota Depok, Sekretaris Kecamatan se-Kota Depok dan Sekretaris Kelurahan se-Kota Depok.

Sekretaris Bakesbangpol Kota Depok, Eddy Suparman mengatakan, GNRM menjadi upaya kolektif bangsa Indonesia mewujudkan perilaku baik yang berorientasi pada kemajuan melalui internalisasi nilai-nilai strategis instrumen revolusi mental. Baik dalam penyelenggara negara maupun masyarakat.

"Integritas, etos kerja dan gotong royong harus dipupuk dan diterapkan dalam bernegara dan bermasyarakat sesuai Instruksi Presiden," tuturnya, Rabu (23/03/22).

Edy menjelaskan, maksud dan tujuan dari kegiatan ini ialah sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat karakter bangsa dengan melakukan internalisasi nilai revolusi mental.  Melalui pembentukan gugus tugas penyusunan program kegiatan nyata dan indikator yang berbasis pada nilai revolusi mental.

"GNRM merupakan suatu tindakan yang dibuat dikarenakan terjadinya kemerosotan wibawa negara dalam peta globalisasi dunia. Keterlambatan dalam kemajuan berbangsa dan bernegara disebabkan kurangnya integritas dan etos kerja serta gotong royong," tuturnya.

Lanjut Edy, maka GNRM ini diperlukan untuk kembali meningkatakan kesadaran semua pihak sebagai bangsa yang besar dengan sumberdaya yang tangguh dan dapat bersaing dengan negara lain. Untuk itu, dalam meningkatkan ketertinggalan tersebut digunakan percepatan pembangunan di segala bidang dengan meningkatkan integritas, etos kerja dan gotong royong. 

Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Muda Koordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Ketahanan Ekonomi,  Sosial, Budaya dan Agama, Diah Haerani menambahkan, dengan hal tersebut diharapkan dalam menyusun rencana aksi, program atau kegiatan PD dapat menjadi pelopor menggerakkan revolusi mental. Dengan melakukan sinergi penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di tiap PD.

Selain itu, ujar dia, juga diperkenalkan aplikasi sistem monitoring dan evaluasi (SIMONEV) yg di luncurkan oleh Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Sebagai dasar pengukuran indeks GNRM tiap PD, institusi  dan stakeholderlainnya yang ada di Kota Depok, yang nantinya akan menjadi indeks GNRM kota Depok

 "GNRM ini tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri, namun perlu sinergisitas bersama antara ASN dan masyarakat serta lintas sektoral. Semoga dengan sosialisasi GNRM diharapkan ASN dapat menjadi Aparatur Pelopor Revolusi Mental," tandasnya.(wan)


Post a Comment

0 Comments