Puluhan Botol Susu di Duga Basi

Balaikota | Depok Terkini

Sedikitnya 750 siswa sekolah dasar dari tiga kecamatan dilibatkan dalam Gerakan Intensif Minum Susu dan makan telur (Gerimis Telur) yang digagas Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok, di Balaikota Depok, Kamis (12/5).

Namun sangat disayangkan, saat acara minum susu diwarnai dengan rasa cemas dan kekhawatiran para orang tua murid dan guru. Pasalnya beberapa botol susu yang dibagikan kepada ratusan siswa sekolah dasar diduga sudah basi.

"Susunya agak asam, anak saya sudah minum sedikit langsung saya hentikan. Lebih baik tidak minum susu. Seharusnya susu itu dicoba dulu sebelum dibagikan,"ujar Tina salah satu orang tua siswa Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 5, Beji, Kamis (12/5).

Kejadian itu juga disesalkan para guru yang ikut dalam acara tersebut."Kami khawatir dengan siswa-siswi yang telah meminum susu itu. Di botol susunya tidak ada lebel kadaluarsa. Rasanya asam, kami tidak tahu kalau susu itu basi, kami pikir kan ini susu baru. Kalau tau asam kami tidak kasih minum, karena kalau asam pasti sudah mengandung bakteri,” ungkap salah satu guru yang tidak mau disebutkan namanya.

Pihak D’Kandang sebagai penyedia susu mengakui bahwa ada beberapa botol susu yang asam dalam acara itu. Namun pihaknya mengklaim langsung menarik susu itu dan menggantinya dengan yang baru.

“Masaknya baru kemarin, sebenarnya aman, namun dari kondisi panas kami taruh di frizer sebagian ada yang asam. Sebenernya tampilan itu pecah dulu atau rusak. Jadi susu rusak secara tampilan itu pecah, namun ini kan nggak pecah, hanya dari rasa  saja. Melihat kondisi itu kami langsung ganti,” ujar Anwar, perwakilan D’Kandang.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya telah mencoba dan mengetes sebagian susu yang akan dibagikan kepada ratusan siswa sekolah dasar. Anwar mengklaim, susu yang diminum oleh Walikota Depok, Mohammad Idris dijamin aman.

“Total yang kami bagikan 950 botol, yang basi ada sekitar 20 botol, campur ada beberapa rasa. Kemungkinan baru selesai dimasak dan masih dalam kondisi agak panas ketemu dengan suhu dingin, ditaruh di frizer, kemungkinan itu penyebabnya,” paparnya.

Terkait dengan tidak adanya tanggal kadaluarsa, pihak D’Kandang mengklaim bahwa susu tersebut masih aman hingga tujuh hari ke depan, karena baru saja dikemas."kalau yang dijual di depan ada masa kadaluarsanya, kalau yang dibagi-bagi ini tidak ada, karena baru kami masak dan olah kemarin.
Sebenarnya, jika diolah satu hari masaknya, masa kadaluarsanya bisa 5-7 hari, selama masih di kulkas dan bersuhu dingin empat drajat,” katanya.

Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distankan) Kota Depok sebagai penyelenggara kegiatan tersebut membenarkan jika ada beberapa botol susu yang disajikan dalam kegiatan itu ada yang rasannya asam.“Susu ini adalah susu segar, jadi dari jam 6 mereka sudah ada di sini. Kami tarik dan kami tukar dengan susu yang baru, karena yang kami pakai adalah perusahaan yang ada di Depok,” terangnya.

Namun begitu, Ety menjamin kalau itu tidak membahayakan bagi anak-anak.“Tidak semua hanya beberapa, yang diminum Pak Wali aman kok, saya juga minum,” tandasnya. (ndi)

Post a Comment

0 Comments