IAS : Pertumbuhan Perekonomian Depok Sangat Luar Biasa

Pancoran Mas | Depok Terkini

Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengatakan, saat ini pertumbuhan masyarakat dan perekonomian di Kota Depok sangat luar biasa. Hal itu ditandai dengan indeks daya beli warga Depok yang semakin meningkat."Sektor perdagangan memberikan kontribusi yang sangat besar. Pertumbuhan ekonomi Depok cukup baik, artinya iklim investasi di Depok cukup baik,"ujar Idris dalam acara Deklarasi Beli dan Bela Produk Lokal Depok, di RM Gabus Pucung, Limo, Depok, kemarin.

Dikatakan Idris, berdasarkan data yang dimilikinya, angka pengeluaran perkapita di Depok tertinggi di Jawa Barat dengan pertumbuhan mencapai 6,92 persen. Sedangkan pengeluaran perkapita perbulan Rp.664 ribu lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.658 ribu. Peningkatan daya beli masyarakat juga diikuti dengan menurunnya angka kemiskinan. Tahun 2014 mencapai 2,32 persen, dan tahun 2013 sebesar 2,46 persen,"Angka itu jauh dibawah Jawa Barat yang masih mencapai sembilan persen,"ungkap Idris.

Selain itu, lanjut Idris, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Depok masih tertinggi di Jabar dengan kisaran 80,58 persen. Menurut Idris, pertumbuhan ekonomi masih tetap stabil dan angkanya selalu berada diatas provinsi Jabar dan nasional. Tahun 2011 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,58 persen, tahun 2012 7,15 persen, dan 2013 mencapai 6,93 persen.

Demikian pula dengan Pdrb, jumlahnya selalu meningkat pada tahun 2013 mencapai Rp.23 trilyun. Sedangkan Pdrb perkapita pertahun masyarakat Depok tahun 2013 mencapai Rp.11,8 juta pertahun. Kalau melihat struktur masyarakat yang bekerja di sektor perdagangan sebanyak 34,7 persen, dan 24,30 persen di sektor jasa, serta 13,30 persen di sektor industri.

"Sektor industri memberikan dampak terhadap pertumbuhan dan income yang cukup tinggi bagi masyarakat. Sektor industri kreatif sekarang mulai berkembang dan prospektif di Depok,"tandasnya.


Industri kreatif banyak digemari kaum muda, ada empat sektor industri kreatif diantaranya fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, serta kuliner."Idealisme untuk bela dan beli produk Indonesia harus dipertahankan. Sehingga produk yang dihasilkan anak Indonesia dapat menjadi populer dan disenangi,"tutupnya.(ndi)

Post a Comment

0 Comments