Cegah ISIS, Disdik Minta Sekolah Tambah Jam Pelajaran Agama

Margonda | Depok Terkini

Dinas Pendidikan Kota Depok mewaspadi peredaran buku - buku radikal guna mencegah penyebaran paham Islamic State of Iraq dan Syiria (ISIS). Karena itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila meminta pihak sekolah melapor jika ditemukan buku - buku tersebut.

"Cetakannya dipusat, Depok belum ditemukan. Kita antisipasinya saja, kita aktifkan kembali Rohis. Forum kesatuan pelajar Depok, kesatuan pelajar muslim," ungkapnya, kemarin.

Hery meminta setiap setiap sekolah untuk menambah jam pelajaran agama. Setiap pekan biasanya 3 jam pelajaran agama, kini menjadi 4 jam."Guru agama perannya ditingkatkan, minggu lalu kami sudah bersinergi dengan Kemenag tambah jam pelajaran agama di sekolah yang ada, lengkapi wawasan agama lebih komprehensif. Awalnya 3 jam/minggu, sekarang 4 jam teori plus praktek," jelasnya.

Hery menjelaskan setiap Rohis dan OSIS sekolah harus jadi duta membentengi para pelajar tentang paham ideologi menyesatkan. Sebab, lanjutnya, saran dari teman ke teman jauh lebih efektif."Dari teman ke teman, lebih setia teman - teman sebaya, ketimbang gurunya," paparnya.

Hery menjelaskan guru Bimbingan Konseling (BK) juga harus lebih mengenal karakter siswa satu persatu. Pemahaman seputar ideologi yang benar dapat dilakukan melalui musik dan film."Sebenarnya kan tergantung gurunya lebih banyak visualisasi, tak harus berupa buku, bisa video, film, motivasi mereka. Bukan jadi pelajar
yang rusak negara ini, libatkan guru - guru BK tiap sekolah. Guru BK
tingkatkan kompetensi bukan guru agama saja.  Bagaimana dikaitkan agama, pengayaan. Saling memberikan pengayaan," tegasnya.